Edit Me...

Edit Me...

Sponsor

Sepulang dari kampus FISIP UNAIR dan melihat berita di salah satu stasiun TV berita tentang teroris yang meledakan bom (bom bunuh diri) sekarang mengunakan media blog untuk mempopulerkan jati dirinya atau dengan maksud yang lain saya tidak tahu ini kutipan dari blog-nya jika ingin melihat Dalam pernyataannya di internet, aksi bom bunuh diri di dua hotel bertaraf internasiona.

TANDZIM AL QO'IDAH INDONESIA

KETERANGAN RESMI TANDZIM AL QO'IDAH INDONESIA

ATAS AMALIYAT JIHADIYAH ISTISYHADIYAH

DI HOTEL JW. MARRIOT JAKARTA

[ READ MORE ]

MAHASISWA FISIP SEKARANG DAPAT MELAKUKAN KRS OLINE DI ALAMAT INI
silia.fisip.unair.ac.id OR silia.fisip

[ READ MORE ]

Tidak lama lagi Indosat akan mengeluarkan HP baru dengan menggunakan teknologi berbasis tenaga surya. Ini adalah terobosan baru di tengah maraknya pasar telpon genggam (HP) di Indonesia.

"Andalannya pada solar cell pada HP ini. Selama ada matahari, HP akan menge-charge sendiri," kata Romy Diputra, Marketing Communication Indosat yang ditemui di Indonesia Cellular Show 2009 di Jakarta Convention Center, Minggu (14/6).

Lebih lanjut ia mengatakan HP ini hanya memerlukan 2 jam untuk melakukan isi ulang sampai penuh dengan energi matahari. "Dan akan menge-charge terus selama ada sinar matahari," tambahnya.

Bagaimana kalau malam hari? Menurut Romy, produk ini bisa menge-charge di bahwa lampu berkekuatan minimal 60 watt. Atau bisa bisa diisi ulang melalui listrik, karena ada baterai layaknya HP biasa.

Melihat keunikan HP ini, maka pihak Indosat menyasar produk tersebut pada para pencinta lingkungan, orang yang banyak bergerak di luar, dan memiliki mobilitas tinggi. Mereka yang tergolong 2 kelompok terakhir seperti sopir taksi, orang camping, penjelajah, para jemaah haji, atau siapa saja yang bepergian ke tempat yang akses listriknya sulit.

HP buatan China yang saat ini sedang disiapin kardusnya itu siap dilepas dengan harga Rp 500.000-an. Spesifikasi lain yang diandalkan HP bertenaga surya ini adalah tipis seukuran saku celana, built in speaker phone, 100 phonebook dan 50 SMS, poliponik MIDI Ringtones dan kualitas audio yang bagus, dan high speed download browser.

ONE

[ READ MORE ]





Foto Manohara

[ READ MORE ]

Anggaran pendidikan di Departemen Pendidikan Nasional dikhawatirkan terjepit oleh semakin besarnya biaya tunjangan profesi guru. Anggaran pendidikan tersebut nantinya tidak memberi dampak pada peningkatan sarana dan program pendidikan secara keseluruhan.

Pagu anggaran Depdiknas untuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2010 sebesar Rp 61 triliun. Anggota Panitia Anggaran sekaligus anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat, Aan Rohanah, mengungkapkan, Rabu (10/6), panitia anggaran tengah memikirkan agar tunjangan guru sekitar 12 triliun rupiah yang sudah rutin diusulkan dipindahkan ke dana alokasi umum (DAU) sehingga tidak membebani anggaran Depdiknas.

Apalagi, pagu dari tahun ke tahun pada dasarnya tidak ada kenaikan secara signifikan. Dengan dimasukkannya gaji guru sebagai bagian dari anggaran fungsi pendidikan sehingga persentasenya mencapai 20 persen, diperkirakan sulit adanya kenaikan anggaran pendidikan, termasuk untuk Depdiknas ke depan.

”Kalau dipindah ke DAU, dengan dana yang sudah ada setidaknya pemerintah bisa lebih leluasa sedikit untuk memanfaatkannya bagi program-program lainnya,” ujar Aan.

Dalam rapat kerja Depdiknas dengan anggota Komisi X DPR pada Senin (8/6) lalu, Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo menyatakan bahwa tunjangan profesi diperkirakan terus membesar seiring bertambahnya jumlah guru yang disertifikasi. Pembayaran tunjangan itu selama ini mengambil dari anggaran Depdiknas.

Hal tersebut, menurut Mendiknas, dapat menjadi pola ke depan. Dengan pola itu, pembangunan pendidikan di luar alokasi guru akan terus turun lantaran dananya tersedot untuk membayar tunjangan profesi.

Semula dana Depdiknas diproyeksikan akan cukup, dengan pertimbangan 20 persen anggaran pendidikan tersebut di luar gaji guru. Namun, yang terjadi kemudian adalah perubahan setelah keputusan Mahkamah Konstitusi.

Mendiknas berpandangan, dengan kondisi tersebut sangat penting bagi Depdiknas mendapatkan pagu yang baik. Bambang juga menginginkan agar setelah data penerima tunjangan profesi stabil dan diverifikasi, penyalurannya bisa melalui lewat DAU seperti halnya gaji.

Mendiknas sudah membicarakan hal tersebut kepada Menteri Keuangan dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), serta berharap DPR akan ikut memberikan dorongan.

Sumber : KOMPAS

[ READ MORE ]

Dunia KOJEK Middle © 2009. design by : Yanku Template | Sponsored by : Tutorial87 / Commentcute / Blogger Templates